Sabtu, 11 Desember 2010

MAKANAN SEHAT

Makanan sehat?????????????
adakah jenis-jenis makan sehat...
coba kita berpikir bersama ya...
^^


Siapa sih yang tak mau hidup sehat? Semua orang pasti ingin menjalani kehidupan sehat jasmani dan rohani. Menuju hidup sehat dapat ditempuh dengan banyak cara. Salah satunya lewat pola makan kita. Menurut para ahli, kunci jadi sehat adalah mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Singkatnya, kita bisa mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang tak hanya mengandung banyak kalori tapi kaya nutrisi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui makanan apa yang baik dan sehat bagi tubuh kita serta tak mengganggu diet kita. Makanan ini membantu kita untuk menjaga fisik dan juga dapat mencegah kita dari penyakit....

1. Kentang manis. Kentang manis merupakan makanan yang memiliki gizi yang baik. Kentang manis mengandung antioksidan, beta karoten, zat besi dan vitamin B6 dan mengandung serat. Nutrisi yang ditemukan di kentang ini dapat mencegah kanker dan juga penyakit lainnya seperti jantung. Banyak menu bisa diciptakan dari tumbuhan jenis umbi-umbian ini. Cara pengolahannya bisa dengan digoreng, direbus, dipanggang, atau disajikan bersama daging maupun sayur. Apa pun metode pemasakannya, kentang selalu mampu mengundang selera makan.


2. Bayam. Sayuran berwarna hijau ini mengandung karotenoid, zeazanthin dan juga kalsium yang bagus untuk tulang serta vitamin K.

- Brokoli. Brokoli memang baik bagi tubuh. Brokoli mengandung kalsium, vitamin A dan C. Brokoli dapat membantu daya ingat serta untuk mencegah kanker payudara.

- Blueberri. Blueberri sangat kaya akan antioksidan seperti beta karotin, vitamin A, C dan E serta kaya akan serat.

- Bawang. Bawang mengandung banyak nutrisi penting seperti potassium, kalsium, zat besi dan vitamin C. Bawang membantu untuk mencegah kanker.

- Tomat. Tomat mengandung banyak vitamin C.

- Kacang-kacangan. Kacang-kacangan mengandung serat untuk kesehatan jantung. Kacang-kacangan juga kaya akan protein dan zat besi.

- Kismis. Kismis kaya akan zat besi, potassium, vitamin A dan juga serat yang tinggi serta selenium.

- Salmon. Ikan ini memang makanan yang menyehatkan bagi tubuh. Salmon dan juga ikan Tuna mengandung omega-3, protein dan asam amino, kolesterol pada salmon juga lebih rendah.

- Susu skim. Susu ini mengandung vitamin B2 dan juga vitamin A yang dibutuhkan untuk kesehatan penglihatan. Susu skim juga kaya akan kalsium dan vitamin D yang baik untuk tulang dan gigi.



Kamis, 09 Desember 2010

^^ CUCI TANGAN DENGAN SABUN ^^


    Mencuci tangan saja adalah salah satu tindakan pencegahan yang menjadi perilaku sehat dan baru dikenal pada akhir abad ke 19. Perilaku sehat dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju) pada akhir abad 19 ini. Hal ini dilakukan bersamaan dengan isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi.

    Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan dengan sabun. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, namun penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Didalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Efek lainnya adalah, tangan menjadi harum setelah dicuci dengan menggunakan sabun dan dalam beberapa kasus, tangan yang menjadi wangilah yang membuat mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik untuk dilakukan.

    Kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun

    Ditempat tempat dimana mencuci tangan merupakan praktek umum yang dilakukan sehari-hari, dan banyak terdapat sabun dan air bersih, orang tidak menyadari untuk mencuci tangannya dengan sabun. Sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa hanya separuh orang yang benar-benar mencuci tangannya setelah membuang hajat besar/ kecil. Penelitian lain di Amerika Serikat pada dokter-dokter disana terungkap bahwa dokter banyak lupa mencuci tangannya setelah menangani pasien satu dan berganti ke pasien lainnya dengan frekuensi yang cukup tinggi. Para staf kesehatan sepenuhnya mengerti betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun, namun hal ini tidak dilakukan karena: ketidadaan waktu (tidak sempat), kertas untuk pengeringnya kasar, penggunaan sikat yang menghabiskan waktu  dan lokasi wastafel yang jauh dimana tangan harus berkali-kali dicuci menggunakan sabun dan dikeringkan sehingga merepotkan.

    Pencucian tangan khusus dalam lingkungan medis biasanya membutuhkan banyak sekali sabun dan air untuk memperoleh busa dan saat telapak tangan digosok secara sistematis dalam kurun waktu 15-20 detik dengan teknik mengunci antar tangan, setelah tangan dikeringkan pun para tenaga medis tidak diperkenankan untuk mematikan air atau membuka pegangan pintu, apabila hal ini mereka harus lakukan, tangan harus dilidungi dengan kertas tisyu atau handuk kering bersih.
    Pada lingkungan pemukiman yang padat dan kumuh, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dengan benar dapat menurunkan separuh dari penderita diare. Penelitian ini dilakukan di KarachiPakistan dengan intervensi pencegahan penyakit dengan melakukan kampanye mencuci tangan dengan sabun secara benar yang intensif pada komunitas secara langsung. Komunitas yang mendapatkan intervensi dan komunitas pembanding yang mirip yang tidak mendapatkan intervensi menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya.
    Keterkaitan perilaku mencuci tangan dengan sabun dan penyakit diare, penelitian intervensi, kontrol kasus, dan lintas sektor dilakukan menggunakan data elektronik dan data yang terkumpul menunjukkan bahwa risiko relatif yang didapat dari tidak mencuci tangan dari percobaan intervensi adalah 95 persen menderita diare, dan mencuci tangan degan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47 persen

    Jenis sabun untuk mencuci tangan


    Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik/ anti bakteri seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Hingga kini tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa sabun antiseptik atau disinfektan tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme umum yang berada di alam.

    Perbedaan antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini mengandung zat anti bakteri umum seperti Triklosan yang memiliki daftar panjang akan resistensinya terhadap organisme tertentu. Namun zat ini tidak resisten untuk organisme yang tidak terdapat didaftar, sehingga mereka mungkin tidak seefektif apa yang diiklanka

    Mencegah penyakit

    Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare dan ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata , cacing yang tinggal didalam usus , SARS, dan flu burung.
    Pada sebuah penelitan yang dipublikasikan Jurnal Kedokteran Inggris (British Medical Journal) pada November 2007 menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan menggunakan masker, sarung tangan, dan pelindung, bisa jadi lebih efektuf untuk menahan penyebaran virus ISPA seperti flu dan SARS. Temuan ini dipublikasikan setelah Inggris mengumumkan bahwa mereka menggandakan obat-obatan anti virus sebagai persiapan pandemik flu yang mungkin terjadi dimasa depan. Berdasarkan 51 riset, peneliti menemukan bahwa pendekatan melalui perlindungan fisik yang murah sebaiknya diberikan prioritas dalam rencana nasional mengatasi pandemik flu, saat bukti-bukti banyak menunjukkan bahwa penggunaan vaksin dan obat-obatan anti virus tidak efisien untuk menghentikan penyebaran influenza.

    Ke 51 penelitian ini membandingkan intervensi untuk mencegah penularan virus ISPA dari binatang ke manusia atau manusia ke manusia dengan isolasi, karantina, menjauhkan diri secara sosial, perlindungan diri dan perlindungan melalui perilaku sehat, intervensi lainnya hingga tidak melakukan apapun juga. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa secara individual mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung lebih efektif untuk menahan laju penyebaran virus ISPA, dan lebih efektif lagi bila dikombinasikan. Para peneliti juga akan mengadakan evaluasi lanjutan akan kombinasi manakah yang terbaik untuk diterapkan. Penelitian lainnya yang dibulikasikan oleh Cochrane Library journal pada Oktober 2007 menemukan bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun adalah cara yang sederhana dan efektif untuk menahan virus ISPA, mulai dari virus flu sehari-hari hingga virus pandemik yang mematikan.
    Sebuah penelitian lain tentang kebijakan kesehatan yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang dipromosikan sebagai perilaku pencegahan penyakit, dibandingkan promosi obat-abatan flu oleh staf kesehatan. Hal ini diperparah apabila lokasi penduduk terpencil dan sulit terjangkau media cetak maupun elektronik (seperti radio dan TV)

    Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun

    1. Diare. Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk anak-anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabut dapat memangkas angka penderita diare hingga separuh. Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini. Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor. Tingkat kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi pencegahan adalah: Mencuci tangan dengan sabun (44%), penggunaan air olahan (39%), sanitasi (32%), pendidikan kesehatan (28%), penyediaan air (25%), sumber air yang diolah (11%).
    2. Infeksi saluran pernapasan adalah penyebab kematian utama untuk anak-anak balita. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya. Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktek-praktek menjaga kesehatan dan kebersihan seperti - mencuci tangan sebelum dan sesudah makan/ buang air besar/kecil - dapat mengurangi tingkat infeksi hingga 25 persen . Penelitian lain di Pakistan menemukan bahwa mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang berkaitan dengan pnemonia pada anak-anak balita hingga lebih dari 50 persen.
    3. Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit, . Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit; infeksi mata seperti trakoma, dancacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis.

    ^^ SEHAT DENGAN SERAT ^^

    Ternyata dari hasil penyelidikan memperlihatkan bahwa serat sangat baik untuk kesehatan ,yaitu membantu mencegah sembelit, mencegah kanker , mencegah sakit pada usus besar, membantu menurunkan kadar kolesterol ,membantu mengontrol kadar gula dalam darah, mencegah wasir , membantu menurunkan berat badan dan masih banyak lagi.

    Tapi apakah kamu tahu apakah Serat itu sebenarnya..?
     Serat adalah zat non gizi, ada dua jenis serat yaitu serat makanan (dietry fiber) dan serat kasar (crude fiber)

    Serat makanan adalah serat yang tetap ada dalam kolon atau usus besar setelah proses pencernaan, baik yang berbentuk serat yang larut dalam air maupun yang tidak larut dalam air.

    Sedangkan serat kasar adalah serat tumbuhan yang tidak larut dalam air. Serat yang tidak larut ini ada 3 (tiga) macam ,yaitu Selulosa , hemiselulosa dan lignin.

    Ternyata serat tersebut banyak sekali terdapat pada sayuran, buahbuahan dan kacang-kacangan.

    Adapun serat yang larut dalam air ada tiga macam pula, yaitu pektin , musilase dan gum. Serat ini juga banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran dan sereal dan gum bayak terdapat pada aksia

    Serat makanan tidak dapat diserap dalam usus halus dan tidak dapat masuk dalam sirkulasi darah, serat ini akan dibawa oleh usus halus masuk kedalam usus besar dengan gerakan peristaltik usus, Kehadiran serat pada usus besar ini baik untuk membantu proses proses yang terjadi di uus besar.

    Berapa sih jumlah serat yang dibutuhkan tubuh setiap hari ..? 
    Rata-rata negara didunia ini menetapkan sebanyak 30 gr  kebutuhan akan serat setiap harinya

    ^^ 6 Manfaat Penting Mengapa Kita Perlu Mengatasi Stres.....^^



    Pada Umumnya, kita pernah merasakan stres yang mengganggu motivasi kerja kita, bahkan kita dibuat sibuk mencari artikel kesehatan untuk mencari bagaimana cara mengatasi stres.
    Itu tidaklah berlebihan, karena dengan adanya stres akan membuat kinerja kita menurun dan menjadi sebab awal timbulnya gangguan kesehatan lainnya.
    Stres dalam taraf yang terlalu tinggi dapat mengganggu, membuat kita merasa tidak nyaman, dan berakibat pada buruk pada kesehatan. Namun, stres dalam taraf yang cukup justru bermanfaat bagi kita.
    Oleh sebab itu, stres perlu dikelola agar senantiasa dalam taraf yang cukup. Berikut ini 6 manfaat mengapa stres perlu dikelola :

    1. MENINGKATKAN KESEHATAN FISIK
    Salah satu cara untuk mengurangi atau mengelola stres adalah dengan melakukan aktivitas fisik. Misalnya senam ringan, olahraga, bertamasya ke alam bebas, katarsis emosi dengan melepaskan tekanan perasaan (biasanya dengan berteriak di alam terbuka).

    Dapat juga dengan melakukan aktivitas fisik sekaligus aktivitas pikiran/mental seperti relaksasi, yoga maupun meditasi. Aktivitas fisik tersebut selain mengurangi dan mengelola stres juga menyehatkan fisik. Bahkan relaksasi, yoga dan meditasi selain menyehatkan fisik juga menyehatkan mental.

    2. MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL
    Stres dalam taraf yang cukup dan terkelola dengan baik akan mengaktifkan kerja pikiran, dengan demikian otak akan terlatih dalam mengendalikan emosi maupun pikiran. Kecerdasan emosi pun meningkat, dan secara tidak langsung kesehatan mental ikut meningkat.

    3. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
    Stres yang terkelola dapat meningkatkan produktivitas kerja. Kita justru menjadi makin kreatif dalam merumuskan gagasan baru. Stres dalam taraf yang cukup dan terkelola dapat membuat adrenalin meningkat, sehingga inilah yang membuat orang menjadi bersemangat sehingga justru produktivitasnya meningkat.

    4. MENURUNKAN TINGKAT ABSENSI
    Dengan meningkatnya adrenalin, maka semangat pun meningkat. Semangat ini berefek luas pada kehidupan manusia termasuk dalam hal kehadiran ditempat kerja/sekolah/kegiatan lain. Sehingga tingkat ketidakhadiran/absensi pun menurun.

    5. MENURUNKAN TINGKAT KECELAKAAN
    Dalam kondisi stres seseorang menjadi lebih waspada. Seluruh otot tubuh menjadi aktif. Dalam taraf yang cukup dan terkelola dengan baik, ini bermanfaat dalam meningkatkan kewaspadaan kita dalam banyak hal.
    Misalnya waspada akan adanya bahaya termasuk bahaya di jalan. Sehingga dapat diklaim bahwa stres yang dikelola dengan baik dapat pula menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas.

    6. MENGURANGI PENGGUNAAN OBAT DAN MINUMAN KERAS
    Stres dalam tingkat yang tinggi cenderung mendorong seseorang berpikir, merasa dan berbuat negatif. Pelarian yang paling banyak dari orang dengan stres yang berat adalah penggunaan alkohol dan obat terlarang. Bila stres dikelola dengan baik otomatis penggunaan minuman keras dan obat terlarang atau psikotropika menurun.